FONDUA 375 SC

FONDUA 375 SC

Fungisida sistemik yang bersifat protektif dan kuratif, berbentuk pekatan yang dapat disuspensikan, berwarna putih, untuk mengendalikan penyakit bercak daun Cercospora capsica pada tanaman cabai.

  • Bahan Aktif: Flusilazol 125 g/l + Karbendazim 250 g/l
  • Nomor registrasi : RI.01020120186183
  • Bentuk Formulasi: Suspension Concentrate (Suspension concentrate (SC) | Crop Care (crodacropcare.com))
  • Warna Formulasi: Putih
  • Cara Kerja Produk : Sistemik
  • Ukuran produk : 100 ml dan 250 ml
Tanaman Penyakit Konsentrasi Waktu dan Cara Aplikasi
Cabai Bercak daun Cercospora capsici 1,5 ml/L Aplikasi dilakukan dengan cara penyemprotan volume tinggi pada saat terlihat adanya gejala serangan penyakit dan diulang dengan interval 7 hari. Volume semprot 400-500 l/ha tergantung usia tanaman.
Remora 50 WP

Remora 50 WP

Fungisida sistemik yang bersifat protektif, berbentuk tepung yang dapat disuspensikan, untuk mengendalikan penyakit bulai pada tanaman jagung.

  • Bahan Aktif: Dimetomorf 50%
  • Nomor registrasi : RI.01020120186073
  • Bentuk Formulasi: Wettable Powder
  • Warna Formulasi:
  • Cara Kerja Produk : Sistemik
  • Ukuran produk : 50 gr
Tanaman Penyakit Konsentrasi Waktu dan Cara Aplikasi
Jagung Penyakit Bulai Peronosclerespora maydis 225 g/ha Penyemprotan volume tinggi. Lakukan penyemprotan pada saat intensitas serangan telah mencapai ambang pengendaliannya atau sesuai rekomendasi setempat. Apabila belum jelas hubungi petugas pertanian yang berwenang.
Riomax 300 SC

Riomax 300 SC

Fungisida yang bersifat protektif dan kuratif, berbentuk pekatan yang dapat diemulsikan untuk mengendalikan penyakit hawar pelepah Rhizoctonia solani pada tanaman padi.

  • Bahan Aktif: Difenokonazol 150 g/l + Propikonazol 150 g/l
  • Nomor registrasi : RI.01020120093365
  • Bentuk Formulasi: Emulsifiable Concentrate
  • Warna Formulasi:
  • Cara Kerja Produk :
  • Ukuran produk : 100 ml dan 200 ml
Tanaman Penyakit Konsentrasi Waktu dan Cara Aplikasi
Padi Hawar Pelepah Rhizoctonia solani 1,0 – 1,5 ml/lt Apabila terlihat gejala serangan, dengan interval 7 -10 hari sesuai keadaan serangan pada saat fase primordia bunga (pembentukan malai) dan fase bunting padi.